5 Diam-Diam Cara Budidaya Butternut Squash Mudah Untung Besar


Butternut squash disebut juga sebagai tumbuhan labu madu di Indonesia. Memiliki bentuk yang unik mirip lampu bohlam atau kacang, dan rasa yang manis dengan tekstur buah yang lembut. Butternut squash biasanya ditemukan di pasar eksklusif seperti supermarket dengan harga jual yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan budidaya butternut squash di Indonesia masih sungguh terbatas sehingga berefek kepada harga jualnya yang tinggi.





Labu madu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya yakni sebagai kuliner pendamping ASI sebab buah ini mempunyai kandungan serat tinggi, beta karoten, vitamin A dan B kompleks, serta antioksidan. Meski disebut sebagai buah, akan namun butternut squash dimakan sepantasnya sayuran yang bisa dipanggang, ditumis, dimasak sebagai sup, atau digunakan dalam bahan pembuatan roti, muffin, dan pai.





Keuntungan dari budidaya labu madu terletak pada harga jualnya yang tinggi, yakni Rp70.000 per kilogram. Meski begitu cara budidayanya bergotong-royong tidak susah, justru nyaris sama dengan budidaya labu atau waluh pada umumnya. Mendapatkan benih labu madu yang berkualitaspun kini cukup mudah sebab bibit lokal saja telah memiliki mutu sama bagusnya dengan kualitas bibit impor.





Baca Juga : 7 Cara Budidaya Labu Kuning Agar Cepat Panen dan Untung Besar





Tahapan Budidaya Butternut Squash bagi Pemula










Budidaya labu madu dilakukan lewat 5 tahapan, adalah antisipasi lahan, penyemaian benih, penanaman, pemeliharaan sampai pemanenan. Adapun caranya mampu dibaca berikut ini.





1. Persiapan Lahan





Persiapan Lahan
(Sumber: Sumberplastik.co.id)




Jika ingin melakukan budidaya labu madu, hal pertama yang mesti dilakukan yaitu antisipasi lahan untuk penanaman. Lahan yang diseleksi semestinya berada di kawasan terbuka yang tidak ternaungi dengan pohon, mengingat labu madu sangat suka dengan cahaya. Lahan lalu dibersihkan dari rerumputan liar dan gulma, lalu dilakukan penggemburan tanah.





Cara melaksanakan penggemburan tanah yaitu dengan mencangkulnya. Tanah yang telah digemburkan dibentuk bedengan dengan panjang sesuai ukuran lahan, lebar 1 meter dan tinggi bedengan 20-40cm. Buat jarak antar bedengan sepanjang 70-100 cm selaku terusan drainase.





Bedengan yang sudah dibuat, lalu ditaburi dengan dolomit sebanyak 10 karung per hektar. Setelah itu bedengan ditaburi juga dengan pupuk kandang sebanyak 8 hingga 10 ton per hektar atau 0,5 hingga 1 kg per lubang tumbuhan, kemudian aduk atau campur sampai rata. Biarkan lahan selama sepekan, semprot terlebih dahulu dengan EM-4 sesuai takaran, kemudian tutup bedengan dengan mulsa. 





Usai dipasangi mulsa, buatlah lubang tanam dengan jarak sekitar 50 sampai 65 cm per tumbuhan. Lubang bisa dibentuk dalam satu baris di tengah bedengan, atau dua baris dengan tata cara zigzag.





2. Penyemaian Benih





Setelah persiapan lahan, berikutnya yang perlu dikerjakan yaitu penyemaian benih labu madu. Benih labu madu yang telah didapatkan, harus disemai terlebih dulu sebelum ditanam ke lahan. Media penyemaian berupa tanah gembur yang sudah diayak, lalu dicampur dengan pupuk kandang atau pupuk kompos yang telah diayak pula, setelah itu media diaduk hingga rata.





Kemudian rencanakan juga polybag selaku wadah untuk penyemaian benih yang berukuran kecil dengan diameter 5cm. Pastikan bagian dasar polybag telah dilubangi. Selain memakai polybag, penyemaian mampu juga menggunakan tray semai.





Media penyemaian kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disediakan. Lalu siram media secara merata, tentukan tidak sampai menggenang. Lalu buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 0,5 hingga 1 cm. Masukkan biji butternut squash ke dalam lubang, kemudian tutup dengan ditaburi tanah halus.





Tempatkan wadah penyemaian di daerah yang menerima intensitas matahari 50%, atau di area yang terkena sinar matahari langsung dengan dilindungi plastik transparan selaku naungan. Dalam waktu 3 hingga 5 hari, biji akan mulai berkecambah. Lakukan penyiraman saban hari sampai benih berusia 2 hingga 3 minggu untuk siap dipindah ke lahan.





Baca Juga : Panduan Umum Cara Menanam Buah Naga di Segala Tempat





3. Penanaman





Penanaman
(Sumber: Youtube.com)




Setelah melalui proses penyemaian, benih yang sudah berkembang kecambah dengan usia 2 hingga 3 ahad telah siap untuk ditanam ke lahan. Penanaman semestinya dilakukan ketika musim kemarau, saat pagi atau sore hari dikala matahari tidak terlampau terik. Siram terlebih dulu media tanamnya, kemudian tanam bibit dengan cara membuka polybag dengan hati-hati, kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanam. Tutup bibit dengan tanah sambil dipadatkan semoga tumbuh tegak. Jika dalam waktu 3 sampai 7 hari terdapat bibit yang mati, segera lakukan penyulaman dengan bibit gres.





Hindari menanam labu madu dikala ekspresi dominan penghujan. Dikarenakan tanah yang terlalu lembap balasan hujan mampu menyebabkan wangi pada flora.





4. Perawatan dan Pemeliharaan





Setelah bibit telah ditanam, yang perlu dilaksanakan selanjutnya yaitu perawatan dan pemeliharaan. Meliputi penyiraman, pemupukan, pengajiran, pemangkasan, sampai pengendalian hama dan penyakit. Jika dilaksanakan pemeliharaan secara benar, maka hasil panennya pun bisa didapat optimal.





a. Penyiraman





Supaya hasil panennya maksimal, flora butternut squash memerlukan penyiraman yang rutin. Penyiraman sebetulnya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Di demam isu kemarau, penyiraman hendaknya dikerjakan sebanyak 2 kali sehari. Sedangkan di trend hujan dikurangi menjadi 1 kali sehari atau cukup dengan mengandalkan air hujan.





b. Pemupukan





Pemupukan yakni tahapan yang paling penting dalam budidaya butternut squash. Tanaman ini dapat menghasilkan kualitas buah yang anggun jika diberi pupuk susulan sesuai era pertumbuhannya. Pemupukan susulan dimulai dikala usia tanaman 1 sampai 10 hari setelah tanam, yakni menggunakan NPK sebanyak 2 hingga 3 gram per flora yang diberikan dengan cara dikocor atayu ditabur di sekeliling tanaman. Fungsinya adalah untuk mengembangkan kemajuan flora labu madu.





Pemupukan susulan dikerjakan tiap 2 sampai 4 minggu sekali memakai NPK 15-15-15 dengan dosis sebanyak 1 sendok makan yang dilarutkan pada air 500 liter dan dikocorkan pada tanaman sebanyak 200ml per tanaman.





c. Pengajiran





Pemasangan ajir perlu dikerjakan untuk budidaya labu madu. Dikarenakan tanaman ini tumbuh merambat, sehingga memerlukan ajir atau para-para biar flora mampu tumbuh optimal sesuai dengan yang diharapkan.





Ajir atau para-para dibentuk dengan memakai bambu yang kuat dengan ukuran tinggi 170 hingga 200 cm. Ajir dibuat seperti huruf V terbalik. Pemasangan ajir atau para-para dilakukan ketika usia tanaman mendapat 15 hari setelah tanam.





d. Pengendalian Hama dan Penyakit





Berikutnya yakni pengendalian OPT dengan melaksanakan penyemprotan pestisida dan fungisida takaran rendah secara berkala mulai tanaman berusia 1 bulan sesudah tanam sampai tumbuhan menjelang berbuah. Penyemprotan dilarang pada saat menjelang panen.





Pemangkasan juga perlu dilakukan biar tumbuhan cepat menciptakan bunga dan buah.





Baca Juga : Teknik Jitu Pembibitan Budidaya Strawberry Terbukti Panen Cepat





5. Pemanenan





Pemanenan
(Sumber: Kompas.com)




Butternut squash telah mampu dipanen ketika mencapai usia 3 bulan atau 85 hingga 90 hari sesudah tanam. Ciri-ciri labu madu siap panen tampakdari warna pada tangkai pangkal buahnya yang telah mulai menguning hingga kecoklatan, dan buah akan berbunyi mirip berdenting sesudah dipukul. Buah yang telah dipanen dibiarkan selama sekurang-kurangnya2 bulan semoga rasanya menjadi lebih cantik.





Demikian penjelasan tentang cara budidaya butternut squash. Semoga berfaedah.





Jangan lupa untuk ikuti perkembangan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.


Comments

Popular posts from this blog

8++ Pakaian Akhlak Jawa – Filosofi Kebudayaan, Gambar & Penjelasan

Cara Mengatasi Bayi 8 Bulan Sering Bab

Cara Menyembuhkan Diare Yang Berkepanjangan